Selasa, 05 Juli 2011

Interaksi Sosial

Sejumlah ahli sosiologi mengkhususkan diri pada studi terhadap Interaksi Sosial. Ini sesuai dengan pandangan ahli sosiologi seperti Max Weber bahwa pokok pembahasan sosiologi ialah Tindakan Sosial.
Dalam sosiologi berkembang cabang yang mengkhususkan diri pada kehidupan sehari-hari.
Interaksionisme Simbolik:
Untuk mempelajari Interaksi sosial digunakan pendekatan tertentu, yang dikenal dengan nama Interactionist perspective.
Di antara berbagai pendekatan yang digunakan untuk mempelajari interaksi sosial, dijumpai pendekatan yang dikenal dengan nama interaksionisme simbolik (Symbolic Interactionism).---Pemikiran George Herbert Mead.
Sasaran pendekatan ini ialah interaksi sosial; kata simbolik mengacu pada penggunaan simbol-simbol dalam interaksi.
Apakah yg dimaksud dengan Simbol?
Leslie White mendefinisikan:
Simbol merupakan sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang mempergunakannya. Menurut White makna atau nilai tersebut tidak berasal dari atau sifat-sifat yang secara intrinsik terdapat di dalam bentuk fisiknya.
Makna suatu simbol, hanya dapat ditangkap melalui cara non-sensoris, melalui cara simbolik. Sebagai contoh: makna suatu warna tergantung pada mereka yang menggunakannya. Warna merah misalnya, dapat berarti berani, komunis, dapat berarti tempat pelacuran, dll
Warna putih, dapat berarti suci, berarti berkabung, menyerah, dll.
Makna-makna tersebut tidak bisa ditangkap dengan pancaindra, makna-makna tersebut tidak ada kaitannya dengan sifat-sifat yang secara intrinsik terdapat pada warna.
Halnya sama dengan yang lain, misalkan air atau benda lain yang dianggap suci.
Menurut Blumer Pokok Pikiran Interaksi Simbolik ada tiga:
(1) Manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dipunyai sesuatu tersebut baginya.
(2) Makna yang dipunyai sesuatu tersebut berasal dari interaksi sosial antara seseorang dengan sesamanya.
(3) Makna diperlakukan atau diubah melalui suatu proses penafsiran (interpretative process), yang digunakan orang dalam menghadapi sesuatu yang dijumpainya.
Definisi Situasi
Konsep penting dalam Interaksi Sosial adalah Konsep Definisi Situasi dari WI Thomas.
Berbeda dengan pandangan yang menyatakan bahwa interaksi manusia merupakan pemberian tanggapan (response) terhadap rangsangan (stimulus), maka menurut Thomas, seseorang tidak segera memberikan reaksi manakala ia mendapat rangsangan dari luar. Menurutnya tindakan seseorang selalu didahului suatu tahap penilaian dan pertimbangan; rangsangan dari luar diseleksi melalui proses yang dinamakan definisi atau penafsiran situasi.
Contoh:
Seorang gadis yang mendapat salam dari seorang pemuda, akan cenderung memberikan reaksi berupa tindakan yang sesuai dengan penafsirannya.
Ungkapan Thomas yang terkenal:
“Apabila seseorang mendefinisikan situasi sebagai hal yang nyata, maka konsekuensinya nyata/when men define situation as real, they are real in their consequencies.”
Contoh dalam perkelahian antar fakultas di suatu PT, fakultas dianggap/didefinisikan wilayah lawan oleh fakultas lain, karena itu perlu untuk diserbu.
Dua Macam Definisi Situasi
(1) Definisi situasi oleh Individu
(2) Definisi situasi oleh Masyarakat
Menurut Thomas ada persaingan di antara kedua definisi tsb.
Moralitas yang berwujud aturan atau hukum muncul untuk mengatur kepentingan pribadi agar tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
Aturan yang mengatur Interaksi:
Definisi Situasi yang menurut Thomas dibuat masyarakat itu merupakan aturan yang mengatur interaksi manusia.
Aturan apa saja yang menuntun perilaku manusia di kala mereka berinteraksi?
David A.Karp dan W.C.Yoels:
Menurutnya ada Tiga Jenis Aturan:
(1) Aturan mengenai ruang;
(2) Aturan mengenai waktu;
(3) Aturan mengenai gerak dan sikap tubuh.
Aturan mengenai ruang:
Dalam situasi sosial orang cenderung menggunakan 4 macam jarak:
a) Jarak Intim, yang berkisar 0 – 45 cm, keterlibatan dengan tubuh orang lain disertai keterlibatan intensif dari pancaindra –penglihatan, bau badan, suhu badan, sentuhan kulit, hembusan nafas. Interaksi pada jarak ini berlangsung, misalnya antara orang yang sedang bercinta atau terlibat dlm olah raga jarak dekat, seperti gulat.
b) Jarak pribadi, berkisar antara 45 cm-1,22 cm. Interaksi pada tahap dekat, misalnya suami istri.
c) Jarak sosial, yang berkisar antara 1,22 m – 3,66 m. Orang yang berinteraksi dapat berbicara secara normal dan tidak saling menyentuh.
d) Jarak publik, di atas 3,66 m. Dipelihari oleh orang yang harus tampil di depan umum seperti politikus atau aktor.
Aturan mengenai Waktu:
Dalam masyarakat yang berbeda, dijumpai penggunaan waktu secara berbeda karena adanya persepsi yang berbeda waktu.
Komunikasi non verbal atau bahasa tubuh, menurut Hall ada sebelum bahasa lisan dan merupakan bentuk komunikasi pertama yang dipelajari manusia.
Catatan: kita tidak dapat menggerakan tangan atau mengambil sikap tubuh dengan sekehendak hati, karena berbagai sikap tubuh dan gerak tangan telah diberi makna oleh masyarakat dan dijadikan pentunjuk untuk untuk mendeninisi situasi.
Interaksi dan Informasi
Melalui proses sosialisasi kita belajar mengambil peran orang lain (role taking), dan kemampuan mengambil peran orang lain memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.
Untuk dapat mengambil peran orang lain seseorang perlu mengumpulkan informasi mengenai orang yang berada di hadapnya.
Kekurangan informasi mengenai orang tidak dikenal yang kita jumpai kita atasi dengan mencari informasi. Sumber-sumber informasi adalah: warna kulit; jenis kelamin; penampilan fisik; bentuk tubuh; pakaian; wacana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar.
dan terima kasih jika anda telah berkomentar.